Print 
PDF
Pimred "Koran Pali" Pidin Cioteh
Purun Timur, PALI (pbc)
Sekali lagi wartawan yang sedang menjalankan tugas mulianya dipukuli.Kali ini menimpa Pidin Ciotteh, pemimpin redaksi "koran pali" didesa Purun Timur, Kecamatan Penukal Kabupaten PALI Sumsel.
Kronologi kejadian menurut pidin sebagai berikut :
Jam 2 saya dapat sms dari Matusum bahwa ada limbah di Petroenim dan warga lagi rapat soal ganti rugi limbah di rumah kepala desa .setelah tiba aku parkir persis di depan rmah kades
Saya nunggu usai rapat di sekitar rumah kades setelah 1 jam saya dapat sms dari matusum bunyinyo : kau balek bae (kamu pulang saja) , Dapat sms aku bergegas ke mobil setiba di mobil belum sempat tutup pintunyo datang Yadi (dikenal preman dan juga PK Petro Enim) datangi saya dan bilang kau wartawan yo? siapo yg suruh kau ke sini ....ini perusahaan Negara jangan macam-macam sambil pukuli saya berkali-kali dan saya sempat terlempar dari mobil karena di tarik paksa pada saat itulah warga melerai dan peserta rapat juga keluar dari rumah kades saya disuruh warga pergi dan langsung lapor polisi
Kacamata saya pecah dan dompet hilang karena bergegas
Warga yang simpati dengan saya menelpon dan mengatakan bahwa pk/security petroenim semua resedivis, perampok, dan preman ". demikian jelas pidin.
Peristiwa ini sudah dilaporkan ke polsek Babat, PWI Kabupaten PALI, PWI Sumsel dan seluruh media se-Sumsel.
Menanggapi hal ini Marwito,Ketua PWI Pali menyayangkan kejadian tersebut. Apalagi kejadian itu dalam tugas Jurnalisme,mengenai limbah minyak perusahaan migas milik perusahaan daerah Petro enim di area Betun Selo yang mencemari hak milik warga.
" Kami menunggu sikap aparat kepolisian menyelesaikan kasus ini dan sangat kami sesalkan pelaku (yadi purun red) sampai saat ini belum dilakukan tindakan hukum apapun oleh yang berwajib" tegas Wito.
Lebih jauh, Wito berharap semua rekan-rekan media mampu menunjukkan solidaritasnya. Dan mengikuti perkembangan kasus ini hingga tuntas (nurul)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
