Print 
PDFKe: BP
Perihal: IWA Medco Energy adakan Workshop & Sharing Knowledge dengan Media se-PALI
Terkirim: 6 Mei 2015 07:33
PENDOPO (BP)- Perusahaan Multi Nasional PT. Medco Energy Indonesian West Area (IWA) bekerja sama dengan SKK Migas dan Komisi Anti Kekerasan Dewan Pers mengadakan acara Workshop & Sharing Knowledge dengan Media se-PALI mengusung topik : " Industri Hulu Migas kepada insan media di Kabupaten PALI" diruang vip rumah makan Sejahtera Handayani Mulia Pendopo pada Selasa (5/5).
Dalam sambutan pembukaan acara Ir Sutami selaku manajer Humas & Security Indonesia bagian Barat menyampaikan "acara ini selain sebagai ajang silaturahmi, juga dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan peningkatan kompetensi wartawan di PALI. Diharapkan nantinya akan muncul wartawan profesional yang memiliki integritas, dimana profesi ini yang telah ditetapkan sebagai "pilihan" diharapkan menjadi yang terbaik. Disamping secara personal akan memberikan tambahan pengetahuan serta dapat saling mengenal dan bekerja sama dengan baik. Dan kami berharap setelah memahami permasalahan ini kami berharap akan ada pemberitaan yang seimbang dan medidik " demikian papar Sutami.
Pada sesi pertama, membahas tentang kode etik jurnalistik, UU no.40/1999 tentang Pers serta materi uji kompetensi. Pembicara Drs. Kamsul Hasan SH MH dari Komisi Anti Kekerasan Dewan Pers, selain membahas ketiga materi tersebut juga memaparkan sanksi terberat bagi wartawan maupun perusahaan media yang menyalahi aturan.
Sementara pada sesi kedua, acara diisi dengan penjelasan mengenai industri hulu migas, ilegal tapping serta dampak dan kerugian negara akibat kegiatan tersebut yang disampaikan oleh kaur ops SKK Migas region Sumatera Selatan, Haryanto Syafri.
Selain diselingi sesi photo dan makan siang bersama acara diselingi canda dan humor para pemateri dalam suasana akrab dan dialog serius.
Pada sesi terahir pemateri Ir Sutami selaku manager Humas dan Security Indonesian West area (IWA) PT. Medco Energy menyampaikan mengenai Community Development (CD) dan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat di ring 1,2 dan 3 serta Hubungan dengan program pembangunan pemerintah.
"Dalam hal ini Medco tidak hanya sekedar memberi kail kepada komunitas binaan tetapi mengajarkan dan membina bagaimana membuat kail itu sendiri. Dan bukan hanya sekedar memberi mentah nya saja tetapi kita berupaya bagaimana merubah pola pikir (mainstream) dari masyarakatnya, melalui program yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat didaerah setempat" urai Sutami.
Pada Sesi tanya jawab acara berlangsung seru karena pertanyaan yang kritis dan menukik dari peserta.
" Kami mengusulkan kepada semua pihak agar jatah 6% dari minyak bumi dan 12% dari gas untuk daerah penghasil serta pengembalian dana bagi hasil (dbh) dari pusat bagi kabupaten penghasil dapat ditetapkan peruntukkannya untuk ring 1,2,3 daerah penghasil baru selebihnya dialokasikan ke alokasi umum dalam APBD. Seperti di Majalengka sudah ada Perda yang mengatur tentang itu. Jangan seperti dimasa Muara Enim dimana Pengembalian DBH dari pusat sebesar 68% langsung dimasukkan didalam alokasi umum APBD hingga tercermin ketidak adilan dalam penganggaran pembangunan. Migas yang berasal dari desa-desa dikawasan PALI tetapi dananya lebih banyak tersedot untuk pembangunan di Semendo" jelas salah satu peserta bersemangat (team BP/Hst)
Berita PALI
