Kamis, 13 Agustus 2015

, ,

H Iskandar Anwar SE Sesepuh Masyarakat PALI : “PALI tidak akan kembali ke Muara Enim”

PENDOPO, BP – Menyikapi pesta demokrasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA) Kabupaten PALI 9 Desember mendatang, sesepuh masyarakat Kabupaten PALI H Iskandar Anwar SE berharap agar situasi dan kondisi yang terjadi di masyarakat tetap kodusif. Hal ini disampaikan Iskandar saat disambangi BP di Kantor Asosiasi Pengusaha Pribumi PALI (AP3), Kamis (13/8).
Munurut Iskandar, suhu politik di Kabupaten PALI saat ini belum memanas karena masyarakat belum mengetahui pasangan mana yang akan ditetapkan lolos sebagai Cabup dan Cawabup oleh KPUD PALI.
Dikonfirmasi mengenai issue adanya upaya penggagalan Pilkada di PALI dan upaya pengembalian PALI pada Kabupaten Muara Enim, Iskandar dengan tegas menjawab bahwa dirinya akan menjadi orang terdepan menolak dan menentang upaya tersebut.
“Upaya seperti ini harus dicegah, kalau kita memang pejuang sejati jangan sampai gagal, apa tidak mau PALI maju?” tukasnya.
“Mengapa kita harus kembali lagi (pada Muara Enim, red), kita sudah capek. Sekarang ini kalau kita mau berjuang kita harus legowo, kalau hanya karena sakit hati saya juga bisa sakit hati karena saya tidak pernah dapat proyek pemerintah tapi saya tidak berkoak-koak serta menjelekkan Pemkab PALI yang terpenting saat ini Kabupaten PALI sudah jadi,” tambahnya.
Iskandar mengharapkan agar para pejuang pembentukan PALI jangan pernah ada fikiran “Kalau bukan karena saya PALI tidak akan jadi”, atau “kalau bukan saya wakilnya PALI akan kacau”.
Sementara itu, terkait kunjungan Bupati Muara Enim Ir H Muzakir Sai Sohar ke salah satu kandidat calon Bupati PALI, Iskandar mengatakan bahwa dirinya akan melawan jika Bupati Muara Enim terbukti mendukung pasangan tersebut.
“Kalau memang terbukti Bupati Muara Enim mendukung pasangan tersebut kita akan melawan, apa kepentingan Bupati Muara Enim mengapa harus mengurusi keadaan di dalam negeri kita? Dan harus kita sadari PALI saat ini lebih maju kedepan dibanding Muara Enim sendiri. Terbukti kalau di masa kita menginduk di Muara Enim dana proyek pembangunan di PALI tidak lebih dari 40 Milyar, sedangkan tahun pertama APBD PALI sendiri mencapai 700 Milyar lebih untuk membangun daerah ini,” tegasnya.
“Saya berharap masyarakat Kabupaten PALI dapat menjaga stabilitas keamanan siapapun yang ingin menjadi Bupati PALI agar tidak arogan, kalau memang tidak bisa menyatukan masyarakat untuk apa memimpin dan yang paling penting, PALI tetap PALI tidak akan kembali ke Muara Enim lagi, dan kalau ada upaya seperti itu kita akan lawan dan saya akan menjadi orang terdepan,” pungkasnya.
Ditempat terpisah, Mairil Apriyanto Ketua DPD PAN Kabupaten PALI menilai bahwa Kabupaten Muara Enim pasti memiliki kepentingan terhadap Kabupaten PALI baik kepentingan Ekonomi maupun kepentingan geo-politik.
“Kepentingan ekonomi, dimana sampai saat ini PALI masih memiliki kaitan dengan Kabupaten Muara Enim terutama mengenai 3 asset PALI yang masih dipertahankan Muara Enim, sementara kepentingan geo-politik karena sebagian besar Kabupaten PALI berbatasan langsung dengan Kabupaten Muara Enim jadi apapun gejolak yang terjadi di PALI akan berpengaruh pada Muara Enim begitupun sebaliknya,” paparnya.
Ditanya mengenai pendapat PAN menyikapi issue upaya pengembalian PALI pada Muara Enim, Mairil tidak berkomentar banyak. Menurutnya sesuai UU No. 7 Tahun 2013 tentang pembentukan Kabupaten PALI, sudah harga mati menjadi daerah defenitif dan tidak mungkin kembali lagi ke Muara Enim.
“Jadi tidak mungkin lagi kalau PALI akan kembali ke daerah induk kecuali jika memang ada Undang-undang yang mengatur itu,” ungkap Dibot sapaan akrab Mairil Apriyanto.
Dibot mengharapkan suhu politik pada Pilkada perdana di PALI dapat sejuk, aman dan damai.
“Dengan kondusifnya Pilkada PALI maka tidak akan berpengaruh buruk pada masyarakat PALI sehingga tujuan pembentukan PALI untuk mensejahterakan masyarakat dapat terwujud,” tandasnya.(Team)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Komentar via Facebook