Mereka kecewa bukan tanpa alasan karena sudah satu pekan lebih limbah tersebut masih saja utuh seperti kejadian awal,Hal ini terbukti limbah minyak mentah yang dikeluarkan dari Pipa milik PT Pertamina Asset 2 Pendopo Field mengalami bocor disebabkan dugaan sabotase beberapa hari lalu sampai saat ini masih saja belum dibersihkan oleh pihak perusahaan terkait.
Dari Pantauan Berita PALI online dilapangan,tampak bekas pipa yang pecah sudah di pasang klem dan di cor pakai semen,namun ceceran minyak yang dikeluarkan dari pipa transfer Booster talang akar ke stasiun pengabuan itu masih berserakan diperkirakan mencapai ratusan meter kubik.
Menurut keterangan salahsatu warga desa setempat Purwanto(30),bahwa pipa tersebut pecah terjadi pada Selasa (21/6) diduga akibat sabotase,namun warga menyesalkan pihak Pertamina sampai sekarang (27/6)limbah tersebut masih saja berceceran bahkan paranya lagi minyak itu menggenangi anak sungai mereka kawatir selain menggangu kesehatan juga minyak mentah tersebut memicu terjadinya kebakaran kebun karet.
"Apapun alasanya,kami minta ceceran minyak itu segera dibersihkan.Karena kalau hujan turun,pasti mengalir tambah jauh serta sungai ini tercemar,"ujar Purwanto Senin (27/6)
Heru Martin,Kepala Desa menyayangkan hal ini sampai berlarut karena menurutnya warga Talang Akar sudah resah akan lambanya pihak Pertamina untuk membersihkan sisa ceceran minyak yang menggenangi anak sungai itu.padahal beberapa hari lalu limbah tersebut sudah diperiksa oleh pihak perusahaan dan dinas lingkungan hidup kabupaten PALI bersama LSM LH.
"Kemarin (Rabu 22/6 red) limbah ini sudah kami periksa bersama sama pihak pertamina dan Dinas lingkungan hidup bahkan ada LSM yang ikut melihatnya,nah Kalau sampai dalam waktu tiga hari ini tidak dibersihkan,kemungkinan warga akan melakukan aksi,"tandas Heru.
Sementara itu Kepala bidang Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten PALI Kodri Iskandar membenarkan bahwa adanya limbah minyak mentah milik pertamina menggenangi anak sungai teletak ditengah kebun warga,dan pihak sudah mendatangi lokasi limbah tersebut.
Menurut Kodri berdasarkan keterangan Fakhuruddin,K.T.selaku SHE,PT Pertamina bahwa kejadian itu pada hari selasa (21/6) sekitar pukul 15:00 wib diduga pipa tersebut disabotase oleh oknum tidak bertanggung jawab dan diperkirakan minyak mentah yang tumpah serta berceceran dilokasi kejadian lebih kurang berjumlah 900 meter kubik.
Selain itu menurut Kodri pihaknya memberikan limit waktu kepada PT Pertamina selama 30 hari untuk membersihkan lahan yang tekena limbah minyak dalam pengerjaanya, supaya anak sungai dan kebun warga bersih dari pencemaran,dan apabila dalam waktu yang sudah ditentukan belum juga tuntas atau diberisihkan pihaknya akan memberikan sangsi tegas.
Terpisah Tuti Fatmawati Asisten Manager Legal and Relation Pertamina Asset 2 Pendopo Field mengatakan bahwa bocornya pipa minyak tersebut sementara untuk perawatan serta pembersihan ceceran minyak,adalah pihak Elnusa yang bertanggungjawab.dan menurutnya Dengan adanya kejadian ini pihak pertamina yang dirugikan.
Dijelaskan Tuti kejadian itu bukan yang pertama kali namun sudah sering terjadi.dan untuk Masalah penanganannya sudah teken kontrak dengan pihak PT.Elemen nusantara (Elnusa) jadi segala sesuatu dilapangan adalah PT Elnusa, dikatakannya bahwa sekarang sudah dalam penanganan.
Namun sambung Tuti kedati demikian pengerjaannya perlu proses untuk membersihkan minyak yang tumpah.karena tidak segampang apa yang diharapkan oleh masyarakat paling tidak butuh waktu,kalau sekarang masih ada sisa ceceran bukan berarti dibiarkan,karena pihak Elnusa terlebih dahulu harus berkonsultasi dengan pihak Pertamina," sanggahnya.
Sementara PT Elemen Nusantara perusahaan terkait ketika disambangi wartawan Berita PALI online senin (27/6) dikantornya yang berada dibilangan komplek pertamina bornam pendopo tidak satupun dapat ditemui,menurut penjelasan scurity yang berjaga dipos depan,atasannya sedang tidak ada ditempat karena menghadiri rapat bersama masyarakat didesa pengabuan dikecamatan Abab.(*)
Berita PALI