Keberhasilan program raskin diukur berdasarkan tingkat pencapaian indikator 6T, yaitu : tepat sasaran, tepat jumlah , tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas dan tepat administrasi. Program ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) melalui pemenuhan sebagai kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras dan mencegah penurunan komsumsi energi dan protein. Selain itu raskin bertujuan untuk meningkatkan atau membuka akses pangan keluarga melalui penjualan beras kepada keluarga penerima manfaat dengan jumlah yang telah di tentukan. Hal itu disampaikan oleh Camat Lawang Kidul; Drs Rahmad Noviar Gumai MSi, saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Selasa (2/8).
Diungkapkan oleh Noviar, di wilayah Kecamatan Lawang Kidul ada 1.821 RTS yang menerima raskin yang tersebar dalam 4 desa dan 3 kelurahan dan setiap RTS akan mendapatkan 15 kg.
Dikatakan oleh Noviar, pendataan masyarakat yang menerima raskin dari tahun 2015 sampai 2016 di lakukan oleh petugas dari data statistik serta di olah oleh Dinas Sosial untuk disampaikan ke pusat
"Untuk harga beras raskin tetap sama dengan pusat yqitu per 1 kgnya seharga Rp 1.600×15 = Rp 24000 setiap RTS," jelas Camat.

Kepada semua masyarakat Camat berharap jika nanti ada temuan beras busuk atau tidak standar dapat dilaporkan. "Supaya nanti kita kembalikan ke bulog Lahat untuk minta di ganti," pungkas Noviar.[kv]