Jumat, 09 Desember 2016

Disperindag PALI Dinilai Lamban Cari Solusi Kelangkaan Gas

 

 

PALI -- Masyarakat Bumi Serepat Serasan menyayangkan lambannya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten PALI untuk mengatasi langkanya pasokan tabung gas 3 kg ke tiga kecamatan di Kabupaten PALI, antara lain kecamatan Abab, Penukal, dan Penukal Utara.

Pasalnya, sudah tiga pekan ini masyarakat kesulitan mendapatkan tabung gas yang kerap disebut gas melon itu. Bahkan, masyarakat di tiga kecamatan terancam menggunakan kayu bakar untuk memasak.

 

"Kami terpaksa mencari tabung gas berwarna hijau tersebut hingga ke kecamatan Tanah Abang. Karena, di kecamatan Penukal sudah tidak ada lagi gas itu," ungkap Joko, warga Desa Purun kecamatan Penukal kabupaten PALI, Kamis (8/12).

 

Dirinya menyayangkan dinas terkait lamban menanggapi keluhan dari masyarakat soal langkanya gas melon. "Padahal masalah langkanya tabung gas 3 kg ini sudah tiga pekan, tetapi dinas terkait baru mencari solusi minggu ini. Mana salah satu Tupoksi pemerintah yang sebagai pelayan masyarakat," keluhnya.

 

Ditambahkan oleh Nurya (37) warga Desa Babat kecamatan Penukal. Dirinya mengaku saat ini telah menggunakan kompor minyak untuk memasak. Tak jarang dirinya juga memasak dengan menggunakan kayu bakar. "Iyo dek, kami sekarang masak balik ke gaya lamo, masak makek kompor minyak. Tapi, kalu minyak tanahnyo dak dapet kami masak makek kayu bakar," ungkapnya.

 

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Disperindag PALI; Drs Kusmayadi, Rabu (7/12) mengatakan, bahwa pihaknya hari ini (Kamis, 8 Desember 2016) baru akan memikirkan solusinya. Ia menuturkan bahwa akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Bagian Ekonomi di Sekretariat Daerah.

 

"Besok kita akan cari solusinya, dengan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya. Ketersediaan tabung gas ini memang mulai berkurang sejak bulan September lalu. Karena PALI tidak lagi bergabung dengan Rayon Muara Enim," ujarnya, melalui sambungan telepon.

 

Karena sudah dipisah, tambah Kusmayadi, penyuplai tabung gas Rayon Muara Enim sudah tidak diperbolehkan lagi masuk PALI, sehingga PALI hanya boleh diisi oleh suplayer Rayon PALI.

 

"Hal inilah yang membuat stok tabung gas di PALI mengalami kelangkaan hingga kekosongan. Karena terbatas dan sedang dilakukan penyesuaian kebutuhan."

 

Namun demikian, saat ini, sambungnya, pihaknya juga sedang mendata berapa angka pasti tabung gas yang dibutuhkan masyarakat sehari-harinya. Termasuk penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET).

 

"HET juga sudah ditetapkan, namun saya lupa berapa. Pokoknya kita tunggulah, besok kita akan koordinasi soal kekosongan tabung gas ini," pungkasnya.[az]

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Komentar via Facebook