Pendopo, BeritaPALI -- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Abu Hanifah dalam arahannya pada acara Rapat Dinas yang diselenggarakan di Gedung Pesos Pendopo (4/2) menegaskan bahwa acara semacam ini semestinya diselenggarakan setiap 3 bulan. Dengan melibatkan semua unsur dunia pendidikan di PALI Yakni : Dinas Kabupaten, UPTD, Kepala Sekolah, Dewan Pendidikan, dan Komite Sekolah. Hal ini dipandang perlu karena agar dapat saling berkoordinasi, tukar informasi, Laporan dan adanya kejelasan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.
Abu juga menyampaikan perlunya saling berkoordinasi jangan justru saling mengadu, hendaknya semua mengikuti aturan dan tupoksi. Misalnya: Guru PNS harus bersedia ditempatkan dimana saja.
Mengenai kenaikan pangkat PALI baru mendidik 9 orang calon team penilai. Dan sementara ini masih meminjam/mengupah dari Prabumulih.
Khusus mengenai Dana BOS pihak Dikbud PALI telah menyurati Pemprov.
Sedangkan menyangkut APBD PALI 2016 dari usulan 120 Miliar karena minimnya anggaran direalisasikan hanya 32 Miliar. Meski seharusnya dana pendidikan itu diserap minimal 20% dari anggaran.
Dana 32 Milar tersebut selain untuk BOS dan Sertifikasi sudah termasuk pembayaran hutang. Hingga untuk 2016 ini hanya 1 Sekolah yang bisa dibangun, yakni SMPN Tempirai. Dan ahir bulan nanti bersama Dirjenbangda akan koordinasi dengan pihak Kemendikbud RI.
"Kita akan bangun Sekolah dengan sistem Swakelola, membangun bersama-sama hingga tidak kena PPH. Namun saya pesankan Kepada Kepala Sekolah, guru, dan Komite jangan ndak dikecek'i pengusaha dan terpancing kata - kata UJA ABU" candanya.
" Ape lagi mengatas nameke bantuan Pemerintah Pusat dan pihak lainnye, kene kalu memang ade pasti mereka menghubungi Dikbud PALI lebih dulu" sambung pejabat Senior ini.
Tahun 2015 yang lalu telah dibangun 12 Sekolah baru, maka diharapkan pihak propinsi membantu biaya operasional sekolah yang baru berdiri ini.
" Ikak pak Heri lah jadi Bupati, beliau telah berkomitmen untuk mencerdaskan putra-putri PALI. Salah satu carenye adalah dengan ndirike sekolah sebanyak-banyaknye. Dan kite usahake paling idak kepenan kak 3 desa ade sikok SMA atau SMK. Aman istilah wang ritam three in one ikak bukan iklan shampoo tapi senia" guraunya yang diiring tawa peserta rapat (Az/PL)