Sabtu, 20 Februari 2016

Yulnadi : " MENEPUK AIR DI DULANG "

Drs. Yulnadi MSi mantan Sekdin Dikbud PALI saat menyampaikan Teknis Kegiatan Rapat di Pesos Pendopo (4/2)


Kenangan Drs. Yulnadi MSi saat menyampaikan Teknis Kegiatan dalam rapat dinas Dikbud PALI di Pesos Pendopo (4/2).

" Beberapa persoalan yang dihadapi dunia pendidikan di PALI diantaranya :

Pertama, Seperti yang disampaikan oleh Anggota DPRD PALI bahwa pada jam 9 pagi murid sekolah berkeliaran di seantero kota Pendopo

Kedua, Pihak Kepolisian menemukan beribu+ribu bungkus obat batuk cair Komix dibelakang gereja samping Kesatuan Brimob. Yang dikonsumsi para siswa agar "fly"

Ketiga, terjadi kasus tawuran antar sekolah hingga menyebabkan salah satu meninggal dunia, hamil diluar nikah, hingga siswa berkelahi dengan guru dan berpekara sampai ke ranah hukum.

Ini merupakan gambaran "kemerosotan moral". Siswa.

Begitupun masalah prestasi siswa lebih banyak fakta, hasil penelitian praktisi pendidikan dan sikap kepedulian yang apabila bicara persentase kelulusan tes PTN juga menurun.

Maka dapat disimpulkan bahwa kita punya 2 masalah besar , yakni : dekadensi moral dan penurunan prestasi.

Dalam hal ini Kepala Sekolah paling bertannggungjawab atas keberhasilan siswa. Kinerja siswa dipengaruhi 65% peran guru. Sedangkan kinerja guru itu sendiri 85% tergantung pada pembinaan dan pengawasan Kepala Sekolah. Maka jika Kepala Sekolah menyalahhkan guru atau siswa itu sama seperti pepatah " menepuk air didulang, terciprat muka sendiri".

Maka sudah selayaknya Kepala Sekolah melakukan Tupoksi (tugas pokok dan fungsi red) dan mengerjakannya dengan hati.

Solusi atas permasalahan diatas adalah : Peningkatan etos kerja, revolusi mental dan pendidikan karakter.

Ada 7 Tupoksi Kepala Sekolah, yakni :
- Educator
- Manajer
- Administrator
- Supervisor
- Leader
- Inovator.
- Motivator

Pemting di ingat bahwa diantara PNS gaji guru paling besar dibayar oleh Negara, maka akan tidak berkah dan tidak menjadi amal dihadapan Tuhan apabila bekerja dan mendidik tidak dengan penuh kesungguhan hati.

Sangat ironis bila guru masuk keruang kelas tanpa persiapan mengajar. Maka perlu diciptakan kondisi sekolah yang aman dan sejuk, terjalin hubungan Human Relationship (Habluminannas). Jangan mau diolok-olok bahwa gelar SPd itu sebagai " Saripudin". Dan harus di ingat setiap sekolah yang banyak masalah berarti Kepala Sekolahnya yang bermasalah.

Jangan jadikan sekolah sebagai pusat narkoba. Buat banner " sekolah ini bebas narkoba". Jangan ada seperti isue di PERIS ada siswa yang meng"aibon" Bisa jadi pula murid-muridnya makai dirumah mabuknya dikelas " salah makan, temakan dipede pekasam"

Maka perlu sekali dilakukan " TES URINE" terhadap siswa dan guru, namun kami pesankan pada polisi jangan ditangkap tapi dinasehati dan dilakukan pembinaan ** (JGD)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Komentar via Facebook