Salah satu sudut ruangan pelayanan RSUD Talang Ubi |
PALI – Buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Talang Ubi bukan menjadi rahasia umum lagi. Dari kurang ramahnya pelayanan pegawai RSUD, peralatan medis kotor hingga toilet di RS yang jorok.
Mirisnya lagi, terdapat beberapa pegawai rumah sakit yang terlihat bermain Gaple dan Playstation (PS), saat jam kerja.
Baik pasien maupun keluarga pasien mendesak agar managemen segera diperbaiki guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Irawan, keluarga pasien yang tinggal di Talang Ubi, mengeluhkan kondisi tersbeut. Menurutnya, pelayanan di RSUD Talang Ubi belum maksimal. Seperti, kurang ramahnya perawat dan pegawai di RS tersebut dalam melayani pasien, salah satunya di bagian Unit Gawat Darurat (UGD).
“Perawat di RSUD Talang Ubi kurang ramah dalam melayani. Dan perawat juga “mahal” senyum di sana,” tutur Irawan.
Irawan menceritakan, sejak beberapa hari ini sang istri masuk RSUD Talang Ubi, pelayanan di rumah sakit tersebut belum maksimal didapat dari perawat.
“Saya sempat minta seprei yang baru, sebab seprei pertama sudah kotor dan sudah saya kembalikan. Sejak minta seprei itu, empat hari baru dikasih seprei yang baru. Alasan mereka tidak ada lagi seprei. Bagaimana ini pelayanannya,” sesal Irawan.
Irawan juga mengeluhkan kondisi toilet (WC) RSUD yang menurutnya bau busuk. “Baunya minta ampun, seperti ada yang mampet,” beber Irawan seraya mengeluhkan juga masalah penerangan (lampu).
Selain dikeluhkan pasien dan keluarga pasien, buruknya pelayanan di RS milik pemerintah daerah ini juga dibenarkan oleh pegawai rumah sakit.
“Terus terang keluhan-keluhan tersebut bukan menjadi rahasia lagi. Kondisinya memang begitu. Bukan saya mengada-ada, sebab saya sendiri merasakannya, bukan orang lain saja. Mereka (perawat), tak bisa dididik,” cetus salah satu sumber koran ini yang merupakan pegawai di RSUD Talang Ubi.
Tak hanya kurang ramah dalam melayani, bahkan menurut dia pegawai dan perawat di RS ini tak jarang menyepelekan pasien yang berobat yakni bermain gaple dan playstation (PS) di jam-jam dinas di ruang Unit Gawat Darurat (UGD).
“Ya, info itu tidak salah. Saya sendiri pernah melihatnya, saya ingat waktu itu kejadiannya t12 April 2014 lalu, sekitar pukul 13.30 WIB. Ada juga perawat perempuan yang ikut main. Mainnya di ruangan dokter. Padahal saat itu sedang banyak pasien. Kalau diluar jam dinas, ya menurut saya tidak apa-apa. Lah ini dilakukan pada saat jam dinas,” bebernya.
Sementara itu, Direktur RSUD Talang Ubi, dr Dandy Wijaya, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi lantaran nomor selularnya 08127872*** tidak aktif.
(FB : KABUPATEN PALI)